Depost Jogja,- Sudah 43 tahun berlalu, namun kematian John Lennon sang vokalis The Beatles masih menyisakan kesedihan dan tanda tanya besar di kalangan penggemarnya.
Sebagian besar orang percaya bahwa pembunuhan dari John Lennon punya motif politik.
John Lennon sendiri terkenal dengan pandangan politiknya dan dengan kata-katanya sendiri ia mengklaim bahwa dirinya tidak berpolitik.
Kalimat ‘Give Peace a Chance’ banyak diartikan sebagai lagu perang yang radikal dan menyerempet ke arah politik kiti.
Banyak juga orang yang percaya bahwa Lennon tewas dibunuh oleh badan intelejen Amerika Serikat atau CIA. Hal ini dilakukan karna untuk menghentikan aktivitas ke kirinya.
Konspirasi mengejutkan menyebutkan bahwa Stephen King lah yang menarik pelatuk untuk membunuh Lennon.
Stephen King, seorang novelis horror popler, dikatakan bahwa ia yang telah membunuh John Lennon, sedangkan pemimpin Amerika Serikat Richard Nixon dan Ronald Reagan disebut sebut menfasilitasi seluruh perselingkuhan Lennon.
Tuduhan ini datang dari seorang pria bernama Steve Lightfoot dari California.
Steve telah menggunakan banyak waktu untuk mencari tahu tentang semua ini.
Steve terlihat suka dengan teori ini karena banyak orang yang mengenalnya sebagai seorang pria dengan van putih yang penuh dengan artikel yang ditempel di jendelanya.
Baca juga: Mitos Cicak Jatuh di Bagian Tubuh, Ini yang Akan Terjadi!
Ia menuduh bahwa Stephen King membunuh John Lennon. Steve juga dikenal sebagai pria dengan situs web gila yang berisi kebenaran pembunuhan Lennon.
Menurutnya, banyak sekali bukti dibalik berita Times, US News, World Report dan Newsweek. Dalam bentuk kode pemerintah, bersama dengan identitas pembunuh yang dicetak sebekum, selama dan setelah malam 8 Desember 1980 saat John Lennon dibunuh.
Dibalik dugaan kode pemerintah, konspirasi lain datang juga dari Steve yang mengatakan bahwa terdakwa David Chapman sebenarnya hanya actor bayaran, pengganti Stephen King yang harus disalahkan.
Menurut laporan polisi dan media, David Chapman baru saja mengambil tanda-tangan John Lennon beberapa jam sebelum ia membunuh Lennon, dan ada sebuah foto yang menjadi buktinya.
Menurut Steve, dalam foto tersebut sebenarnya adalah Stephen King.
King diduga menembak Lennon sebanyak empat kali di bealakng sebelum akhirnya ia melarikan diri dari tempat kejadian, namun David Chapman menunggu poliis tiba saat sedang membaca buku Catcher in The Rye.
Steve juga mengklaim bahwa King tidak menyangkan membunuh Lennon. Steve hanya bermain dengan kata untuk menyangkal itu semua.
Namun, mungkinkan seorang novelis terkenal benar-benar ada di balik semua ini? ataukah pemerintah AS yang sudah melakukan semua ini?
Semua konspirasi tentang kematian John Lennon belum ada kebenarannya hingga saat ini.
Baca juga: Tahapan Memakai Skincare Agar Mendapatkan Hasil yang Maksimal