Baca Bagian 1 “Kisah Pocong Ririn”, Jejak Misteri Tahun 2008

Horor —Selasa, 10 May 2022 15:43
    Bagikan  
Baca Bagian 1 “Kisah Pocong Ririn”, Jejak Misteri Tahun 2008
Ilustrasi.* (FOTO: Pinterest)


DEPOSTJOGJA,- Cerita ini terjadi pada tahun 2008. Sebuah kisah dari seorang tour guide, Aria yang mengantarkan rombongan pendaki gunung ke Gunung Salak, Sukabumi.

Saat masih duduk di kelas 2 SMA, Aria bertemu dengan kakak kelasnya. Kakak kelasnya tersebut ternyata menawarkan pekerjaan.

Singkat cerita, Aria main ke rumah kakak kelasnya.  Saat itu, ia langsung berkenalan dengan kakaknya.  Lalu menawarkan Aria menjadi semacam asisten tour guide di Gunung Salak.  Aria menerima upah Rp 500 ribu untuk pekerjaan 4 hari 3 malam.

Aria yang bekerja sebagai kuli panggul di pasar menyambut baik tawaran itu.  Saat itu, sekolahnya tengah mengadakan study tour ke Jogjakarta. Namun Aria tidak ikut karena terkendala biaya.  Sehingga ia menyetujui tawaran tersebut.

Waktu yang ditentukan pun tiba. Aria bersama rombongan kakaknya meluncur ke Lido Bogor.  Tempat yang merupakan titik pertemuan dengan rombongan pendaki dari Jakarta. 

Pendakinya saat itu ada 9 orang, terdiri dari 3 perempuan dan 4 laki-laki, lalu ditambah Aria dan teman kakaknya.  Saat itu, Aria masih berusia 17 tahun. Sedangkan rombongan pendaki umurnya berkisar antara 23-25 tahun

Baca juga: Jadi Inspirasi Topeng di “Money Heist”, Siapa Salvador Dali?

Dari Lido, mereka langsung menuju Gunung Salak. Tengah perjalanan, hari mulai gelap.  Mereka pun mendirikan tenda.  Setelah mendirikan tenda, Aria mencari kayu bakar untuk api unggun.

Malam pun tiba, mereka bersenang-senang layaknya wisatawan yang sedang melakukan tamasya. Nyanyi-nyanyi sambil menikmati makan dan minum. Mereka juga main permainan memutarkan botol.

Jika botol berhenti dan menunjuk seseorang, maka orang yang kena tunjuk memberi pertanyaan kepada temannya. Dan yang ditanya harus menjawab dengan jujur.

Permainan terakhir, cewek yang bernama Ririn mendapatkan pertanyaan, “Apa yang paling kamu takuti?”.

Ririn menjawab dengan bercanda, “Aku takut kalau aku mati aku jadi hantu penasaran yang gentayangan dan menghantui kalian semua.”

Semua yang mendengar candaan itu hanya menanggapinya dengan bercandaan. Tapi ternyata, candaan Ririn ini merupakan salah satu firasat ada sesuatu yang buruk terjadi. Dan menjadi awal cerita horor.

Baca juga: Kematian Suzzanna yang Penuh Kejanggalan

Tiba-tiba saja angin berhembus kencang. Kabut pun perlahan turun dan memaksa mereka untuk masuk kedalam tenda. Akhirnya, permainan pun berakhir.

Di malam pertama, ada dua orang peserta laki-laki minta tolong Aria untuk diantarkan ke sungai yang tidak jauh dari tenda untuk kencing. Sebenarnya Aria takut, namun itu adalah tugasnya. Aria pun mengantarkan ke sungai.

Ditengah perjalanan, mereka mendengar jelas suara perempuan cekikikan. Mereka juga mendengar suara orang yang sedang bertengkar. Hal itu membuat salah satu pendaki yang sedang kencing, lari terbirit-birit kembali ke tenda. Kini, Aria hanya tinggal berdua.

Kejadian-kejadian aneh terus menghantui. Di malam kedua, mereka kembali berkumpul di depan tenda. Ririn saat itu merasa kedinginan. Dia pun masuk ke tenda dan mencari mantel yang ada di dalam tasnya. Namun, Ririn ternyata tidak menemukan mantelnya. 

Bagaimana selanjutnya? Tunggu di “Kisah Pocong Ririn” bagian 2.* (sumber: Twitter  @arangga_aria / PARISAINI R ZIDANIA)

(Tulisan di atas belum dipastikan kebenarannya.  Pembaca agar dapat mengambil hikmah dari semua kejadian.  Dimohon tidak mengikuti hal yang menyebabkan sesat dan menimbulkan kerugian.)

 

Editor: Zizi
    Bagikan  

Berita Terkait