Pasar Bubrah di Gunung Merapi, Kisah Turun Temurun dari Generasi ke Generasi

Horor —Sabtu, 25 Jun 2022 13:08
    Bagikan  
Pasar Bubrah di Gunung Merapi, Kisah Turun Temurun dari Generasi ke Generasi
Pasar Bubrah di Gunung Merapi.*(FOTO: Pinterest)


DEPOSTJOGJA,- Gunung Merapi memang terkenal dengan keindahannya.  Apalagi saat berada di puncak, keindahannya ini membuat para pendaki terpesona dan ketagihan mendaki Gunung Merapi. Namun, dibalik keindahannya, ada banyak cerita mistis, sama seperti dengan gunung-gunung lainnya.  Pasar Bubrah Gunung Merapi, bagi sebagian pendaki tempat ini sudah tidak asing lagi. Cerita legenda, misteri banyak terdengar dari Pasar Bubrah ini. Kisahnya turun temurun dari generasi ke generasi.

Mitos tentang Pasar Bubrah di Gunung Merapi ini beredar dari mulut ke mulut. Juru kunci Gunung Merapi, Mbah Mijan bahkan mengakui hawa mistis yang ada di lokasi tersebut.  Banyak pendaki yang mengaku mendengar suara seperti di pasar tradisional saat sedang memasuki Pasar Bubrah di Gunung Merapi.

Baca juga: Fuji Jadi Peran Utama “Bukan Cinderella”, Ini Sinopsisnya

Konon, jika pendaki mendengar suara transaksi layaknya di pasar biasa, maka ia harus melemparkan uang koin ke tanah. Lalu, jika sudah melemparkan koin ke tanah, para pendaki harus memungut batu kerikil yang ada di sekitarnya layaknya sesudah membeli barang.

Fenomena Pasar Bubrah di Gunung Merapi juga menjadi perhatian bagi para peneliti. Hal ini karena lokasi Pasar Bubrah ini terlihat cukup kontra dari lereng-lereng gunung umumnya. Pada umumnya, lereng gunung akan terlihat subur dan dipenuhi tanaman-tanaman hijau serta vegetasi khas dataran tinggi. Berbeda dengan Pasar Bubrah, lereng justru terlihat tandus dan gersang serta dipenuhi dengan bebatuan, kerikil juga pasir.

Kini, Pasar Bubrah menjadi pos terakhir bagi para pendaki yang ingin sampai di puncak gunung. Apakah kamu pernah kesana?* (PARISAINI R ZIDANIA)

(Tulisan di atas merupakan mitos, legenda dan cerita dari mulut ke mulut, sehingga belum dipastikan kebenarannya.  Pembaca agar dapat mengambil hikmah dari semua kejadian.  Dimohon tidak mengikuti hal yang menyebabkan sesat dan menimbulkan kerugian.)

Baca juga: Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja

 

Editor: Zizi
    Bagikan  

Berita Terkait