DepostJogja - Cerita mistis banyak tersaji dari berbagai gunung di Indonesia, salah satunya Gunung Ciremai. Cerita-cerita tersebut dapat menjadi pelajaran masyarakat setempat maupun masyarakat pada umumnya.
Berikut salah satu kisah mistis yang di alami Adi dan Ayu saat mendaki Gunung Ciremai, Jawa Barat yang sempat viral.
Pengalaman tersebut diceritakan oleh Channel Youtube Prasodjo Muhammad.
Adi dan Ayu adalah dua pendaki yang mulai mengalami pengalaman mistis saat mereka pulang dari puncak Gunung Ciremai.
Perjalanan mereka terganggu oleh serangkaian teror yang mencekam, satu per satu teror menghampiri mereka sepanjang perjalanan.
Keduanya merasa ada yang mengawasi setiap gerak mereka di antara semak dan pohon.
Seperti saat Adi melihat bayangan yang berdiri di atas pohon dan Ayu melihat sosok pocong, serta terdengar bisikan-bisikan misterius.
Kengerian yang mereka alami membuat Adi merasa ketakutan dan bahkan mulai mengalami halusinasi.
Adi melihat berbagai bayangan dan bahkan melihat tiga orang pendaki tanpa kepala.
Akhirnya, mereka tiba di pos Cibunar dan mendapatkan pertolongan dari beberapa orang.
Namun, Adi merasa gemetar karena menyadari bahwa apa yang mereka alami bukanlah mimpi semata.
Sedangkan Ayu malah mengalami kerasukan dan dibantu oleh warga bernama Mak Ncep.
Baca juga: 5 Tips dan Trik Untuk Perawatan Kulit Muka Agar Semakin Menarik
Setelah ditelusuri, penyebab teror yang mereka alami adalah Ayu yang membuang pembalut sembarangan saat mendaki.
Seorang kakek tua yang menolong mereka menyuruh Adi dan Ayu untuk kembali ke gunung dan mengambil pembalut yang telah dibuang.
Adi pun akhirnya bertekad untuk mengambil kembali pembalut tersebut mengingat kondisi Ayu yang mengkhawatirkan.
Saat mendaki sendirian, Adi dibantu oleh sesorang bernama Bang Moka yang memandunya selama perjalanan.
Di perjalanan Adi dan Bang Moka bertemu dengan hantu Kalong Wewe.
Namun Bang Moka tetap tenang dan menjelaskan jika berhadapan dengan hantu tersebut, sebaiknya tidak menatap atau bergerak sedikit pun.
Pasalnya itu dapat mengakibatkan seseorang dibawa ke alam lain dan tidak pernah dilepaskan kembali.
Suasana mencekam semakin memburuk karena Adi bertemu dengan Nyi Linggi, pemilik tempat Ayum membuang pembalut tersebut.
Tenyata gangguan datang dari Nyi Linggi yang sangat marah karena wilayahnya telah dicemari.
Dengan bantuan Mak Ncep dan seorang kakek tua, Adi selamat dari ancaman Nyi Linggi.
Tak hanya itu dengan bimbingan Bang Moka, Adi dapat kembali turun dengan selamat.
Saat berpisah, Adi baru menyadari ternyata Bang Moka bukanlah manusia. Bang Moka adalah anggota tim SAR yang meninggal dalam tugas.
Selama hidup, ia sering membantu pendaki yang hilang di Gunung Ciremai. (Siska Septiani)