DEPOSTJOGJA,- Pasar Juara dari Pemprov Jabar mendorong pasar - pasar tradisional yang telah direvitalisasi segera memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini dimaksudkan agar selalu menjadi pilihan masyarakat.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Iendra Sofyan, Pasar Juara telah dimulai 2019 dan menyelesaikan 21 revitalisasi di 18 kab/kota. Tiga pasar diantaranya menjalankan dua kali revitalisasi. Target sampai 2023 adalah 25 kegiatan revitalisasi.
Indra berharap setelah revitalisasi pasar, pemkot / pemkab turut mengembangkan pasar menjadi pasar yang memiliki SNI dan menuju kearah digital. Hal ini diharapkan dapat diterapkan di seluruh pasar di Jabar.
Saat ini pasar yang sudah SNI di Jabar ada tujuh pasar. Sedangkan digitalisasi pasar hingga tahun 2021 kemarin baru tiga pasar yaitu Pasar Atas Cimahi, Pasar Wanayasa Kabupaten Purwakarta, dan Pasar Johar Kabupaten Karawang.
"Untuk jadi pasar dengan SNI, ada tiga hal yang dinilai yaitu administrasi, kelembagaan dan fisik. Dua penilaian pertama jadi tanggung jawab pemerintah kota dan kabupaten, sedangkan fisik kita yang bantu," kata Iendra.
Sementara itu untuk digitalisasi pasar, kata Iendra menekankan pada transaksi nontunai atau cashless. Program Pasar Juara tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, pihaknya pun melakukan pendampingan atau bimbingan agar pasar jadi pasar yang modern, bersih dan tidak becek. Selain itu, pihaknya memberikan sejumlah bimbingan teknik pengelolaan pasar dan sosialisasi e-commerce.
Baca juga: Segera Tayang “Doctor Strange 2”, Pesan Tiketnya
Baca juga: Jalinan Toleransi di Kampung Pancasila
Revitalisasi Pasar Kepuh Kuningan
Pasar Kepuh Kabupaten Kuningan yang dulunya sempat kumuh, kini telah tertata rapi dan lebih nyaman bagi pedagang dan pembeli. Daya tampung kios sebanyak 62 dan 177 los. Selain itu, para pedagang sudah terintegrasi dengan sistem pembayaran digital.
"Alhamdulillah ini pasar dananya dari provinsi. Nanti jumlah pedagang yang memanfaatkan ada 230 pedagang. Semuanya gratis, tinggal bayar kebersihan saja bulanan," ungkap Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat.
Setelah direvitalisasi, Kang Emil mengajak para pedagang untuk tertib berjualan sesuai koridor yang telah disediakan.
"Belasan pasar sudah direvitalisasi di Jawa Barat. Dan terus akan kita bangun di tahun mendatang karena kami meyakini ekonomi sila kelima. Jadi pasar rakyat itu harus keren, itulah semangat dari pasar rakyat," ungkapnya.
Sementara itu Bupati Kuningan Acep Purnama menuturkan akan memaksimalkan hasil revitalisasi Pasar Kepuh. Harapannya, bisa menjadi pasar tradisional yang menopang pertumbuhan ekonomi.
"Kuningan akan tetap dalam jalur ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi. Kami akan memaksimalkan potensi pasar tradisional di kabupaten kuningan," ungkapnya.
Menurut Acep, Pasar Kepuh Kuningan merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi warga. Selain itu di pasar tradisional pembeli dan pedagang bisa berkomunikasi perihal tawar menawar harga yang tidak bisa dirasakan di pasar modern. Pasar Kepuh melengkapi tiga revitalisasi pasar rakyat sebelumnya yakni revitalisasi di Pasar Baru, Pasar Siliwangi, dan Pasar Langlangbuana yang kebetulan ada dalam satu kawasan.
"(Empat pasar) Ini bisa menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk menjadi sentra perdagangan di Kabupaten Kuningan," kata Acep.
Acep berharap, pembangunan Pasar Kepuh ini menjadikan masyarakat lebih menyukai untuk membeli kebutuhan pokoknya di pasar tradisional
"Insyaallah masyarakat lebih suka ke pasar tradisional di tengah maraknya pasar-pasar modern untuk mempertahankan peningkatan perekonomian," ujar Acep.
Baca juga: Jalinan Toleransi di Kampung Pancasila
Baca juga: Cocok Untuk Mudik, Berikut Ini Beberapa Rekomendasi Motor Irit
Revitalisasi Pasar Harapan Jaya Bekasi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan revitalisasi pasar Harapan Jaya Kota Bekasi, Rabu (20/04/2022). Pasca-revitalisasi, pasar yang berlokasi di Jalan Harkit Raya, Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara ini tampak lebih tertata, rapi, bersih dan nyaman bagi pengunjung.
Revitalisasi pasar Harapan Jaya yang merupakan program pasar rakyat Jabar juara ini menelan biaya Rp15 miliar dari APBD Provinsi Jabar. Revitalisasi tahap satu Pasar Harapan Jaya dimulai tahun 2021. Pasar seluas 1.846 meter persegi itu memiliki 154 kios pedagang.
Ridwan Kamil menuturkan, Pemprov Jabar akan kembali merevitalisasi bangunan sisi timur pasar Harapan Jaya di tahun 2023.
"Kita akan lanjutkan tahun depan sebagai rasa sayang kepada Kota Bekasi. Targetnya Agustus 2023 beres untuk pasar basahnya," ujar Kang Emil.
Selain itu, Gubernur memastikan, pasar pertama di Kota Bekasi yang dibangun pemerintah ini tidak mewajibkan pedagang untuk membayar sewa kios. Mereka hanya dibebankan membayar iuran kebersihan saja.
Program Pasar Rakyat Jabar juara merupakan bentuk dukungan kebangkitan ekonomi masyarakat. Kang Emil mengatakan, pasar tradisional harus terus ada dan berkembang di tengah ramainya pusat perbelanjaan modern.
"Jangan semua di Bekasi mal, harus seimbang, yang mal boleh maju tapi pasar rakyat juga harus berkembang," tuturnya.* (Bersumber dari siaran pers / TISHA S KANILAH)
Baca juga: Tol Cisumdawu Dapat Digunakan Pemudik