DepostJogja,-Belakangan ini, situasi lingkungan kerja Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memang menjadi sangat tidak nyaman.
Bahkan beberapa pegawai DJP dan DJBC sampai terlibat kontroversi ketika saling menanggapi isu dari sosial media.
Buntut panjang kasus penganiayaan Mario David, yang bak seorang pahlawan membela wanita kecil berusia 15 tahun berbuntut banyak corengan pada instansi-instansi di bawah kementerian keuangan.
Belum lama seorang pegawai bea cukai menyebut warganet selayaknya babu, kini seorang pegawai DJP diserang oleh rekan-rekannya di DJBC karena balasan di kolom twitter yang dinilai menyinggung.
Kegaduhan itu dilansir pertama kali oleh akun twitter @partaisocmed.
"Jadi, Tio Aryo ini orang Pajak yang protes dgn bonus yang diterima orang bea cukai, orang bea cukai ga terima. Mereka yang ribut soal bonus, kita yang tidak dapat apa-apa tidak perlu ikut-ikutan. Tinggalkan" tutur pemilik akun @partaisocmed
Baca juga: Beda Spek Samsung A54 5G vs Oppo Reno 8T 5G, Bawa Kamera Selfie 32MP
Diketahui, akun twitter @tioaryo_ sempat beberapa kali menyinggung soal bea cukai.
"ayo dong yang kota-kota lain juga diperiksa pejabat bea cukainya. katanya bcmakinbaik?" tutur akun @tioaryo_ pada 10 Maret.
"diterpa berita miringpun tetap cair 4x ya yang non djp" lanjutnya pada 13 Maret.
"nah coba kulitin bea cukai dong, mereka bonus lebih banyak juga. target kecil bonus gede. sampe tutup akun padahal udah foto-foto di samping pesawat." ujar Tio Aryo menyinggung bea cukai.
Beberapa pegawai bea cukai bahkan terang-terangan melabrak pegawai pajak tersebut melalui percakapan Whatsapp.
"Kurang-kurangin irinya mas sumpah, akumulasi gajimu itu dah besar sekali," tutur seorang pegawai bea cukai bernama Restu.
Begitu miris melihat pertikaian antar direktorat jenderal di bawah kementerian keuangan ini, mungkin mereka lupa bahwa lebih banyak masyarakat hidup miskin dibandingkan mereka. *R