DepostJogja,- Siapa, nih, yang kemana-mana suka banget pakai pakaian batik? Atau malahan kalian punya hobby membatik di rumah? Jika mendengar kata batik, pastinya kalian sudah gak asing lagi, kan, dengan yang namanya kain batik? Nah, meskipun sudah akrab sejak nenek moyang, tapi pernahkah terlintas pertanyaan di benak kalian “bagaimana, sih, sejarah batik di Indonesia?”
Sejarah Batik Indonesia terkait erat dengan perkembangan Kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada zaman Kesultanan Mataram, lalu berlanjut pada zaman Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.
Pengertian Batik
Batik merupakan kerajinan dari kain yang dilukis menggunakan cairan malam sehingga menghasilkan beragam motif yang bernilai tinggi. Nah, pola-pola yang dilukis pun memiliki keunikannya sendiri sesuai dengan daerah asalnya.
Lantas, dari mana kata batik itu berasal? Batik sendiri berasal dari kata “amba” yang memiliki arti menulis dan “nitik” atau titik yang dapat diartikan membuat titik atau gambar.
Baca juga: Inilah Peristiwa Hotel Yamato, Arek Suroboyo Merobek Bendera Belanda
Asal Usul Batik
Nama batik memiliki banyak makna, salah satunya diartikan sebagai menitik atau menetes. Pernyataan ini diungkap oleh W. Kertscher melalui buku yang ditulisnya berjudul Perindustrian Batik di Pulau Djawa.
Tidak hanya itu, S. Koperberg juga sempat mengungkap dalam sebuah buku berjudul De Javansche Batik Industrie, masyarakat Jawa percaya batik berasal dari kata kerja membatik atau membuat titik-titik.
Dengan demikian, batik bukanlah sekadar kain atau busana tertentu, tapi proses membuat suatu motif dengan berbekal sebuah alat bernama canting yang dilengkapi lilin atau malam.
Proses membatik telah dilakukan sejak zaman Kerajaan Hindu-Buddha sebagai motif khas adat Jawa. Hal ini terbukti dari adanya ukiran candi peninggalan kerajaan-kerajaan tersebut yang menampilkan motif batik tertentu. Fakta ini diungkap oleh G.F. Rouffer melalui tulisannya dalam buku De Batikkunst in Nederlandsch-Indie en Haar Geschiedenis.
Selain itu, sejarah mencatat bahwa perkembangan batik di Indonesia sangat erat kaitannya dengan penyebaran agama Islam di era Kerajaan Majapahit. Saat itu, kesenian batik mulai dikenal secara luas, terutama di Jawa pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19.
Teknik batik yang sangat unik diketahui telah ada lebih dari 1000 tahun silam. Kemungkinan, cara membatik ini berasal dari Mesir Kuno atau Sumeria yang selanjutnya meluas di beberapa negara di Afrika Barat, meliputi Mali, Kamerun, dan Nigeria. Sementara di Asia mulai meluas di India, Bangladesh, Sri Lanka, Thailand, Malaysia, Iran, dan Indonesia.
Awal masa keemasan batik dimulai pada awal abad ke-19 yang saat itu hanya dibuat terbatas untuk keluarga atau kalangan keraton. Motif batik yang dikenakan pun menggambarkan arti, sejarah, dan kisah tertentu yang tidak dibuat asal-asalan. Meski demikian, ada pula motif dengan makna sakral dan tidak bisa digunakan oleh sembarang orang.
Seiring berjalannya waktu, batik mulai dikenal oleh masyarakat di luar keraton. Masyarakat kelas bawah pada akhirnya mendapat izin untuk ikut mengenakan batik. Namun, batik tersebut harus digunakan dengan norma dan pakem motif tertentu. Ada beberapa motif khusus yang hanya boleh dikenakan oleh raja dan abdi dalem saja sehingga rakyat jelata tidak diizinkan untuk mengenakannya.
Baca juga: Sejarah, Belanda Membuat Wilayah Jawa Menjadi Terbelah Dengan Perjanjian Giyanti
Awal Mula Batik Masuk ke Indonesia
Bicara mengenai sejarah batik di Indonesia, kehadiran batik sebenarnya tidaklah begitu jelas. G.P Rouffaer berpendapat bahwa batik berasal dari India atau Sri Lanka pada abad ke-6 atau ke-7.
Sementara itu, J.L.A. Brandes seorang arkeolog asal Belanda mengatakan batik tidak berasal dari India melainkan dari Indonesia. Ditambah lagi, F.A Sutjipto seorang arkeolog Indonesia berpendapat jika batik merupakan tradisi asli dari daerah Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Jadi sebenarnya batik berasal dari mana, sih? Oke, mari kita bahas satu persatu, ya!
Sebenarnya, jika diperhatikan motif batik tidak hanya ada pada kain, loh! Melainkan, motif batik ditemukan juga pada relief-relief Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Dengan begitu, dapat dikatakan jika batik sebenarnya sudah ada di Indonesia sejak dulu dan tidak berasal dari India. Meski begitu, awal mula keberadaan batik di Indonesia masihlah menjadi tanda tanya.
Sejarah Lahirnya Hari Batik Nasional
ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.
Bahkan, disebutkan bahwa di tahun Sebagai bangsa Indonesia, tentu kita sangat bangga memiliki batik sebagai warisan budaya. Bahkan, seringkali kita meributkan tentang hak milik batik dengan negara tetangga. Padahal, kalian tak perlu repot-repot meributkan hal tersebut, loh!
Ini dikarenakan, UNESCO telah memberikan pengakuan internasional terhadap batik sejak 2 Oktober 2009 sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia. Sejak saat itu, maka tanggal 2 Oktober 2015, batik telah menjadi mata pencaharian utama bagi 47.775 UKM di Indonesia dan 199.744 orang yang berprofesi sebagai penjahit, desainer, dan pengrajin.
Dengan begitu, sebagai bangsa Indonesia diharapkan kita selalu melestarikan warisan budaya Indonesia ini. Terlebih lagi, sejumlah instansi, kini, mewajibkan menggunakan batik di acara-acara tertentu, loh! Keren banget, yaa! (Ririn)