Mengulik Kesenian dari Tanah Sunda, Wayang Goleg

Pendidikan —Selasa, 1 Nov 2022 15:06
    Bagikan  
Mengulik Kesenian dari Tanah Sunda, Wayang Goleg
Pinterest

DepostJogja,- Indonesia yang memiliki banyak budaya dana tradisi, membuat Nusantara memiliki khas yang warna-warni, Kuliner, budaya dan kesenian memiliki ragam warna yang berbeda-beda.
Di tanah sunda contohnya terkenal dengan kesenian hiburanya Yakni Wayang Golek.Wayang Golek merupakan satu dari ragam kesenian wayang yang berkembang di jawa Barat.


Kesenian ini adalah pertunjukan teater rakyat yang banyak di gelar sebagai fungsi dalam upacara selamatan atau ruwatan.
Bukan hanya itu saja wayang golek juga di tujukan sebagai Tontonan dan hiburan yang menghibur rakyat.
Sejarah dan Perkembangan Wayang Golek
Asal-usul wayang golek sendiri berawal dari tahun 1583 dimana Sunan kudus yang merupakan salah satu penyebar agama islam membuat wayang dari kayu berjumlah 70 buah.

Baca juga: Daerah Istimewa Yogyakarta


Wayang tersebut dipertontonkan di siang dan malam hari dengan sumber cerita lokal atau imajinasi sendiri yang tentunya sarat dengan pesan agama Islam
Pementasan wayang golek di tanah Parahyangan dimulai sejak Kesultanan Cirebon berada di tangan Panembahan Ratu (1540-1650) cicit dari Sunan Kudus. Yang dipertunjukan saat itu adalah wayang cepak (atau wayang golek papak), disebut demikian karena memiliki bentuk kepala yang datar.
Perkembangan selanjutnya adalah wayang golek purwa yang tidak bisa dilepaskan dari peran Wiranata Koesoemah III. Beliau sangat menggemari wayang, tetapi ia menginginkan suatu pertunjukan yang lebih menarik dan memiliki nilai-nilai keSunda-an.


Akhirnya ia meminta salah seorang pengrajin wayang kulit bernama Ki Darman (pegiat wayang kulit asal Tegal) di daerah Cibiru, Ujungberung, Bandung untuk membuat bentuk wayang golek yang lebih menarik dengan bentuk kepala / rupa yang benar-benar menyerupai manusia.
Maka lahirlah bentuk Wayang Golek Sunda seperti yang kita lihat sekarang.
Perkembangan wayang golek pada dari abad 19 hingga abad ke 20 tidak lepas dari para Dalang yang terus mengembangkan seni tradisional ini,
salah satunya almarhum Ki H. Asep Sunandar Sunarya yang telah memberikan inovasi terhadap wayang golek agar bisa mengikuti perkembangan zaman.


Kini selain sebagai bentuk teater seni pertunjukan wayang, kerajinan wayang golek juga kerap dijadikan sebagai cindera mata oleh para wisatawan.
Tokoh wayang golek yang lazim dijadikan cindera mata benda kerajinan adalah tokoh pasangan Rama dan Shinta, tokoh wayang terkenal seperti Arjuna, Srikandi, dan Kresna, serta tokoh Punakawan seperti Semar dan Cepot.- ririn

Editor: Ririn
    Bagikan  

Berita Terkait