Menelusuri Tahura, Taman Hutan di Tengah Kota (Bagian-1)

Wisata —Sabtu, 5 Feb 2022 16:28
    Bagikan  
Menelusuri Tahura, Taman Hutan di Tengah Kota (Bagian-1)
Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda | Tisha

DEPOSTJOGJA,- Self healing! Ingin rasanya meluangkan waktu untuk diri sendiri dan lepas dari segala kepenatan. Pikiran pun melayang pada keteduhan pepohonan dan sejuknya udara. Ide pun muncul, untuk menjelajah hutan di tengah kota. Kemana lagi kalau bukan ke Tahura?

Banyak warga kota Bandung, pasti tidak asing dengan Tahura atau Taman Hutan Raya yang berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda bagian atas atau sering disebut juga Dago atas. Meski tak asing, tapi apakah sudah pernah mengunjunginya? Tim DEPOST pun akhirnya menyusun rencana untuk mendatangi si hutan kota Tahura.

Pagi itu, kita berkumpul di Komplek Mekarwangi, tak jauh dari Gerbang Tol Moh Toha Bandung. Perjalanan memakan waktu sekitar 40 menit hingga tiba di area parkir Tahura. Perjalanan lancar, meski sedikit mendung. Kekhawatiran akan turun hujan tak terbukti. Setibanya di Tahura, cuaca cerah.

Bagi yang belum tahu, selama pandemi, gerbang Tahura ditutup dan tidak bisa parkir di halaman depan Tahura. Kita pun parkir di seberangnya, area yang memang diperuntukkan sebagai tempat parkir. Tak susah untuk mendapatkan parkir. Pagi itu terlihat lengang, mungkin karena kami datang di hari biasa bukan hari libur atau akhir pekan

Kami pun mulai bergerak menuju gerbang. Tak lupa membawa berbagai perlengkapan, seperti minum, cemilan, dan tentu saja kamera.

Di bagian depan ada loket tiket. Setiap pengunjung dikenakan biaya tiket senilai Rp15.000 per orang. Setelah membayar, kami memasuki area Tahura. Yang pertama kami lihat adalah deretan pohon pinus yang menjulang tinggi. Spot yang bagus untuk foto-foto. Agak ke depan adalah area Hutan Menyala. Sayangnya tidak bisa kami nikmati karena Hutan Menyala hanya dibuka mulai sore hingga malam hari.

Kami pun melanjutkan perjalanan melewati jembatan kecil dengan derasnya sungai di bagian bawah. Aliran air mengalir menuju sebuah danau yang besar. Deretan tangga-tangga, warung kopi sederhana, dan area tempat duduk tersebar dengan area hutan hijau disekitarnya.

Baca juga: Tampil Elegan, Suzuki Saluto 125 Siap Bersaing dengan Vespa

Karena kami baru pertama kali berkunjung, kami mencoba mencari papan petunjuk untuk menentukan arah perjalanan. Papan petunjuk pun kami temukan. Ada apa saja di Tahura?

  1. Goa Jepang 250 meter

  2. Goa Belanda 1 km

  3. Curug Koleang 2,1 km

  4. Penangkaran Rusa 2,6 km

  5. Curug Kidang 3 km

  6. Batu Batik 3,2 km

  7. Curug Lalay 3,4 km

  8. Curug Omas Maribaya 4,6 km

Tujuan pertama kami adalah yang terdekat. Ya, Goa Jepang. Kami pun mulai melangkahkan kaki menuju area Goa Jepang. Akses jalan terbilang bagus, tak sulit dilalui. Kami harus melalui tangga-tangga menurun dikelilingi pepohonan nan hijau. Hati-hati licin ya..

Tak semua jalan telah dilapisi bebatuan, ada beberapa area masih beralaskan tanah. Penting untuk mengenakan alas kaki yang nyaman ya. Sebaiknya mengenakan alas kaki anti licin. Apalagi kadang ada aliran air yang bocor sehingga membasahi tanah dan membuatnya becek.

Mendekat Goa Jepang, akses jalan semakin bagus, bahkan telah menggunakan paving block. Dari kejauhan kami mulai melihat tebing-tebing bebatuan di sebelah kanan, dengan lubang besar yang menjadi pintu masuk goa. Beberapa orang tampak berkumpul di sekitarnya. Mereka adalah para pemandu goa yang biasa menemani para pengunjung memasuki Goa Jepang. Kita bisa memilih untuk menggunakan jasanya ataupun tidak.

Kami pikir, untuk mengenal sejarah Goa Jepang, kenapa tidak kita meminta bantuan jasa pemandu? Mereka bisa menjelaskan sejarah dan mengarahkan perjalanan kami. Sekilas terlihat Goa Jepang memiliki beberapa lorong yang mungkin membingungkan.

Kami pun menyapa salah satu pemandu,”Pa, punten…”* (Bersambung) -SHA

Baca juga: Pasangan Drakor Salah Genre Bikin Nyesek



Editor: Putri
    Bagikan  

Berita Terkait