DepostJogja,-Beberapa kuliner khas Betawi kini mulai tergeser dengan beragam masakan varian baru.
Padahal diketahui, ada beberapa kuliner khas Betawi yang sebaiknya terus dilestarikan sampai kapanpun.
Bukan tanpa alasan, hal ini dikarenakan kuliner khas Betawi menjadi salah satu keaneka ragaman olahan tradisional.
Selain itu, masakan khas betawi juga memiliki cita rasa yang unik karena tercipta dari akulturasi kebudayaan yang beraneka ragam.
Oleh karena itu, keberadaan masakan khas Betawi harus dilestarikan agar dapat bertahan dalam perkembangan dan perubahan zaman.
Kendati demikian, berikut beberapa kuliner khas Betawi yang tidak boleh punah dan harus dilestarikan.
Apa saja kira-kira, yuk cobain keunikan rasa dari kuliner khas Betawi berikut ini.
1. Nasi Uduk
Nasi uduk adalah masakan Betawi yang paling populer. Makanan ini mudah ditemukan hampir di seluruh wilayah Jakarta.
Terbuat dari beras putih yang dimasak dengan santan kelapa, serta dibumbui garam, daun serai, dan daun salam.
Rasanya sangat gurih dan nikmat, terutama bila disantap saat masih hangat. Biasanya Nasi Uduk ditemani lauk pauk sepeti ayam goreng, tahu, tempe, telur dadar yang diiris.
Nasi uduk juga ditaburi dengan bawang goreng, emping atau kerupuk warna – warni, timun dan sambel kacang.
Baca juga: Resep Fruit Sorbet Buah Naga
2. Bubur Ase
Bubur Ase adalah makanan jadul khas Betawi yang sudah sangat terkenal sejak tahun 1989. Makanan ini memiliki sensasi unik di setiap suapan. Bubur Ase ini memiliki singkatan dari bubur 'Asinan Semur'.
Perpaduan rasa manis yang berasal dari potongan kecil semur daging kemudian disusul rasa gurih dari bubur serta renyah dari tauge matang, kacang tanah goreng dan emping.
Bumbu yang dipadukan untuk membuat bubur Ase antara lain, biji pala, kemiri, bawang putih serta lada.
Makanan ini sudah sangat jarang ditemukan dengan kemajemukan pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta. Ciri makanan khas ini membedakan budaya Betawi dengan daerah lain.
3. Ketupat Betawi
Ketupat Betawi menjadi makanan yang sering dicari oleh masyarakat pada saat hari raya Idul Fitri.
Ketupat ini disajikan dengan sayur labuh atau pepaya muda yang diserut halus dengan santan yang dimasak dengan bumbu kemiri, kunyit, bawang merah, bawang putih, serta potongan ebi, dan biasanya dilengkapi dengan sambel goreng dan taburan bawang goreng.
Bisa juga dinikmati dengan potongan ayam sayur dan kerupuk warna–warni atau emping.
Baca juga: Hindari Makanan Ini! Bisa Bikin Jerawat Makin Meradang
4. Kerak Telor
Kerak Telor sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Semuanya berawal dari rasa ingin tau untuk mengkreasikan makanan oleh sekawanan orang Betawi yang tinggal di daerah Menteng Ibukota Jakarta.
Sekitar tahun 1970, masyarakat Betawi mulai memberanikan diri untuk menjajakan Kerak Telor di daerah Monas. biasanya sering kita temukan di sebuah Festival Betawi karena keberadaannya sekarang hampir punah.
Kerak Telor merupakan jajanan disaat santai bagi warga Betawi. Terbuat dari ketan, kelapa, udang kering, merica, garam, telur.
Kerak telor ini memiliki metode masak yang unik menggunakan anglo atau kompor yang terbuat dari tanah liat, arang rambutan yang akan membuat makanan menjadi harum.
5. Roti Buaya
Roti Buaya merupakan makanan khas Betawi yang berbentuk buaya dalam ada perkawinan masyarakat Betawi.
Leluhur masyarakat Betawi dalam menyampaikan pesan -pesan budi perketi melalui simbol - simbol, seperti ajaran kesetiaan terhadap pasangan dilambangkan dengan buaya.
Simbol dari Roti Buaya bagi perkawinan masyarakat Betawi itu melambangkan bahwa hanya mautlah yang dapat memisahkan cinta mereka berdua.
Bahkan, dulunya sebelum menjadi roti, buaya dijadikan seserahan dalam bentuk replika yang terbuat dari daun kelapa atau kayu.
Seiring berjalannya waktu, kemudian diolah ke menjadi roti dengan varian rasa agar bisa dimakan dan dinikmati oleh pengantin.
Jangan sampai kamu lewatkan daftar makanan di atas jika ingin tahu betapa lezatnya kuliner khas Betawi. Yuk cobain!
Baca juga: Virgoun Gugat Cerai Sang Istri, Inara Rusli Memutuskan Buka Cadar Ini Alasannya!