DEPOSTJOGJA,- Alun-Alun Kidul di Jogja menyimpan kisah unik. Kita bisa menguji konsentrasi seperti yang dilakukan oleh para prajurit keraton pada masa lampau.
Untuk melakukannya, hanya perlu berjalan dari ujung alun-alun sampai melewatinya, tetap di tengah pohon beringin kembar. Atau berjalan lurus sekitar 20 meter dari depan Sasono Hinggil menuju tengah-tengah dua beringin. Jika dengan mata terbuka tentu akan sangat mudah untuk dicapai, namun di ritual ini harus menutup mata dengan penutup kain agar bisa fokus.
Alun-alun Kidul, Jogjakarta.* (FOTO: Pinterest)
Kebanyakan orang biasanya akan berbelok dan tidak bisa berjalan lurus ketika ditutup matanya. Selain itu, memerlukan waktu lebih dari satu kali untuk berhasil. Menurut kepercayaan yang ada, hanya orang yang memiliki hati bersih saja yang bisa mencobanya satu kali dan berjalan lurus di percobaan pertama.
Asal-usul masangin ini bermula dari ritual topo bisu mubeng beteng (mengitari benteng) di malam 1 Suro yang berakhir dengan melewati ringin kurung. Jika penasaran untuk mencobanya, tidak perlu mengeluarkan biaya apapun. Lokasinya berada di bagian belakang keraton dan di area publik jadi bisa mencobanya secara gratis.
Baca juga: Trending Setelah Tampil di MTV Video Music Awards 2022, Warganet Puji Blackpink Habis-habisan
Alun-alun kidul ini dulunya merupakan tempat latihan ketangkasan para prajurit keraton. Tujuan alun alun ini dibangun adalah agar bagian belakang keraton terlihat seperti bagian depan. Dua buah pohon beringin itu ada, supaya keraton tidak terlihat seperti membelakangi laut selatan. Konon kedua beringin tersebut berfungsi untuk menolak bala yang berusaha mendatangi Keraton Jogja.
Alun-alun Kidul, Jogjakarta.* (FOTO: Pinterest)
Ketika sudah berhasil dan puas mencoba ritual masangin ini, bisa juga mencoba berbagai kuliner sekitarnya. Atau bisa juga berkendara menggunakan kendaraan yang khas yaitu odong-odong dengan hiasan lampu gemerlap.
Seru sepertinya mencoba hal unik ini untuk tes konsentrasi.* (RENALDI)
Baca juga: Mengulik Kenangan Gunung Merapi di Museum Sisa Hartaku