DEPOSTJOGJA- Salah satu cerita horor yang melegenda datang dari sebuah bangunan yang dikenal dengan nama rumah pocong Sumi. Yang terletak di Jogjakarta. Rumah ini telah berdiri ratusan tahun lamanya, tepatnya telah ada sejak tahun 1860an dan pernah dihuni oleh seorang menteri masa
Rumah ini berlokasi di Kemantren Kotagede, Yogyakarta . Urban legend menjelaskan, Rumah Pocong Sumi Kotagede menyimpan tragedi yang menimpa perempuan bernama Sumini pada 1935 silam. Suatu hari, Sumini berada di rumah seorang diri karena suaminya--seorang pengusaha batik pergi untuk urusan bisnis.
Ia sudah diperingatkan suaminya untuk tak membukakan pintu jika ada yang mengetok karena Sumini tak ditemani siapa pun di rumah. Namun sayangnya, rumahnya diincar rombongan penyamun.
Tiga perampok datang pada suatu malam saat Sumini sendirian di rumah. Mereka mengetok pintu dengan membawa pesan palsu bahwa suami Sumini mengalami kecelakaan.
Dalam kondisi panik, Sumini membukakan pintu, disambut penjarahan oleh tiga perampok. Ia kemudian, menurut cerita, diperkosa dan dicekik sampai meninggal.
Sejak saat itu, rumah bergaya indische tersebut dibiarkan kosong. Penampakan "pocong Sumi" dituturkan lewat mulut ke mulut kadang muncul setiap pukul 22.00 WIB.
Baca juga: Ganjar; Awas! 4,8 Juta Pemudik Diprediksikan Masuk Jateng Saat Nataru
Baca juga: Resep Carang Gendis, Makanan Nusantara yang Bersejarah
Keangkeran rumah pocong sumi bukan hanya tentang rumor namun bangunan kunonya juga menjadi pusat perhataian. Di halaman rumah ini terdapat sebuah meja lengkap dengan hiasan cangkir teh.
Area ini didiami oleh banyak anak-anak kecil tapi berwajah tua, ukuran tubuhnya sangat kecil dan perutnya buncit
Ada juga sosok hantu wanita korban pembunuhan penghuni sebuah kamar yang sering terlihat disiang hari tiba-tiba ada darah yang bererakan di dinding dan lanatai.
Bukan hanya itu saja di rumah ini ada juga sosok mbah putri Sosok tersebut menyebarkan bau wangi bunga melati, katanya juga sosok yang baik.
Tulisan diatas belum dipastikan kebenarannya dan pembaca agar dapat mengambil hikmah dari semua kejadian , dimohon tidak mengikuti hal yg menyebabkan menyesatkan dan menimbulkan kerugian , semua tulisan diatas sekedar fiksi belaka.
Baca juga: Resep Carang Gendis, Makanan Nusantara yang Bersejarah
