Kisah Baskara dalam “Silam”

Horor —Senin, 5 Sep 2022 10:45
    Bagikan  
Kisah Baskara dalam “Silam”
Silam.* (FOTO: Hotstar)

DEPOSTJOGJA,- Baskara, anak laki-laki berumur 10 tahun yang sedang lesu di makam ayahnya.  Matanya redup penuh kerinduan. “Ayah, sekarang ibu jadi semakin aneh.  Ibu sering memarahi aku, padahal aku tak salah apa-apa,” katanya sembari mengusap nisan ayahnya.

Beberapa saat kemudian, Baskara pulang dengan mengayuh sepeda ketika hari sudah sedikit petang.  Sesampainya di rumah, benar saja ibunya memarahi Baskara dengan berbagai alasan.

Keesokannya, ketika Baskara tak sengaja menertawakan temannya yang berbicara hantu, Baskara di pukul hingga hidungnya berdarah. Ibunya kembali memarahinya sembari melihat baju sekolah dasar Baskara yang sobek.

Dan kata-kata yang paling membuat Baskara sakit adalah “Ibu sudah lelah mengurusimu.”

Suatu hari, Baskara dan teman-temannya berkunjung ke sebuah museum.  Pagi sekali Baskara pergi dan menuliskan surat untuk ibunya bahwa Baskara pamit dan tak akan kembali.  Ia juga memberikan pesan semoga ibu lebih bahagia tanpa adanya dirinya. 

Baca juga: Merapi Park, Berwisata Keliling Dunia di Jogja

Ketika di museum, teman-teman Baskara yang merasa kesal karena dianggap remeh oleh Baskara ingin mengerjainya. Baskara tak percaya dengan adanya hantu katanya. Teman-temanya menyeret Baskara dan memasukan Baskara ke dalam ruangan terlarang yang terkunci.  Konon di situ ada seorang perempuan yang tewas gantung diri.

Baskara berteriak minta tolong ketika berada di dalam.  Ia meronta dan mengetuk pintu dari dalam, namun temannya hanya tertawa dan puas.  Tak lama, teman-temannya membuka pintu dan Baskara terkejut hingga ia terjatuh dan tak sadar.

Karena teman-temanya takut disalahkan ia meninggalkan Baskara begitu saja di sana.  Petang tiba dan suasana sunyi terasa, Baskara pun bangun.  Ia seperti terus saja dihantui oleh mahluk-mahluk aneh di museum itu hingga ia berhasil keluar.

Namun ia selalu merasa ketakutan.  Setelah kejadian itu, Baskara seperti bisa melihat hantu. Baskara yang kabur dari rumaha mencari alamat Anton, saudara kembar ayahnya. 

Akhirnya ia menemukan alamat Anton, wajah Anton sangat mirip dengan Angga ayahnya.  Ia disambut dengan hangat dan senyuman ramah oleh keluarga Anton, istrinya serta dua anak kembar Om Anton.

Rumahnya juga bagus, jauh sekali dari rumahnya.  Namun ketika malam tiba, ia tak henti mendengar suara-suara aneh serta hantu yang selalu berseliweran mendatanginya. 

Baca juga: Snorkling Asik di Wisata Pantai Drini Jogjakarta

Ketika pagi menjelang ia menanyakan pada Om Anton.  Namun Om Anton tak bereaksi apapun, ia hanya tersenyum dan selalu menanyakan pertanyaaan yang sama,”Kamu pasti betah tinggal di sini.” 

Aneh memang, keluarga Om Anton selalu tersenyum, namun senyumnya seperti kosong dan tanpa mata yang bersinar membuat Baskara terkadang merinding.  Keanehan lain adalah setiap pagi keluaraga Om Anton selalu melakukan hal yang sama, dari pembicaraan hingga sikap, apapun seperti sudah dilewati.

Baskara bertambah aneh ketika makanan yang mereka makan adalah makanan yang sama yang diberikan nenek sebelah, seperti sesajen di depan rumah Om Anton.

Hingga suatu malam ada sosok hantu yang mengejarnya ketika ia tidur.  Hantu dengan wajah menyeramkan dan berpakaian putih serta berambut Panjang. Anton berlari dan melihat sebuah kamera dari seorang wanita yang tiba-tiba ada disana.

Dari kamera itu terlihat rumah Om Anton yang runtuh dan rusak. Matanya tiba-tiba melihat bayangan bahwa rumah Om Anton telah terbakar. Bukan hanya itu saja, Om Anton dan istrinya yang sedang tersenyum di meja makan juga terbakar. 

Anak kembar Om Anton yang sedang berdiri di hadapnanya juga terbakar.  Ternyata Om Anton dan keluarganya adalah korban kebakaran yang entah kapan terjadi.

Baskara berlari menuju tetanggany,a seorang gadis kecil yang sempat berkenalan dengannya.  Namun ia memintanya untuk pulang. 

Baca juga: Wisata Hits di Jogja, Salah Satunya Heha Sky View

Dengan hati yang gundah Baskara pulang mencari ibunya.  Perasaan takut bercampur aduk. Namun ketika sampai di rumah, Ia melihat ibunya sedang menangis di depan peti mati.

“Oh tidak….” 

Baskara baru menyadari bahwa dirinya sudah tiada.  Tubuhnya yang pucat dan kaku berada di dalam peti itu. Ketika ia terjatuh di ruangan museum, kepalanya membentur paku dan membuatnya tewas seketika.

Yang lebih parah ibunya menginginkan Baskara untuk hidup kembali dengan melakukan ritual sesat sehingga ia terus gentayangan. 

Bagaimana kisah Baskara selengkapnya? 

Cerita di atas alur sebuah film berjudul “Silam“, sebuah film hantu Indonesia tahun 2018 yang disutradarai oleh Jose Poernomo dan diproduksi oleh Pichouse Films.* (RESTIYAN NINGSIH)

 

Baca juga: Bunker Kaliadem, Kekokohannya Simpan Cerita Tragis

Editor: Siska
    Bagikan  

Berita Terkait