Lima fase Ketika Seseorang Sedang Sedih

Kesehatan —Jumat, 23 Sep 2022 15:16
    Bagikan  
Lima fase Ketika Seseorang Sedang Sedih
Ilustrasi.* (FOTO: Pinterest)

DEPOSTJOGJA,-Saat seseorang sedang merasa sedih, dia akan merasakan 5 stages of grieving. Lima fase ini yang harus kita pahami agar kita tahu apa yang harus kita lakukan saat ada sorang sekitar kita yang merasa sedih.

Jika kita memahami lima fase ini, kita akan tahu kapan saatnya kita menemani, mendengarkan ceritanya dan kapan kita bisa memberikannya masukan yang positif. Yuk kita simak lima fase itu!

Denial

Pada fase denial, biasanya seseorang masih tidak mempercayai apa yang sedang terjadi. Ia merasa kesedihan yang ia rasakan hanya ilusi semata. Pada fase ini, seseorang yang sedang sedih tidak bisa didekati atau pun diberi masukan. Cukup temani dan perhatikan agar tidak berbuat sesuatu yang tidak diinginkan.

Anger

Pada fase ini, seseorang yang sedang sedih tidak bisa menerima apa yang terjadi padanya sehingga ia melampiaskannya dengan kemarahan. Di fase ini biasanya dia bereaksi lebih agresif terhadap apapun. Hal ini juga termasuk wajar. Maka cukup temani dan amati saja. Biarkan dia mengeluarkan semua emosinya. Jika kamu mencoba untuk mendekatinya, maka itu akan membuat kepercayaannya padamu menurun.

Baca juga: Berbagai Misteri di Terowongan Casablanca

Bargaining

Pada fase ini biasanya seseorang yang sedang sedih mulai berandai-andai dan menyalahkan dirinya atas semua yang terjadi. Akan banyak keluar kalimat seperti “andai aku datang tepat waktu”, “andai saja aku tidak membiarkannya pergi” dari mulutnya.

Pada fase inilah kita harus aktif mendengarkannya. Jangan memotong pembicaraannya, biarkan ia berbicara. Berikan sebuah pelukan menenangkan agar ia merasa nyaman dan tidak merasakan kesedihan ini sendirian. Berikan beberapa perhatian seperti minum, tepukan di pundak dan senyuman hangat. Jangan dulu memberinya nasihat biarkan dia melepaskan semua yang ia pikirkan.

Depresi

Fase ini wajar terjadi pada seseorang yang sedang sedih. Dia akan menarik diri dari lingkungannya. Memilih untuk tidak besosialisasi dan menyendiri. Menerima kenyataan akan lebih mudah jika merasa tenang dengan kesendirian. Biarkan dia memiliki waktunya sendiri.

Selama satu minggu cukup biarkan dia sendiri. Jangan biarkan dia merasakan kesendiriannya sampai dua minggu lebih. Jika kesedihan dirasakan lebih dari dua minggu dalam kesendirian, itu merupakan indikasi resiko masalah kesehatan jiwa. Cukup temani saja.

Acceptance

Ini adalah fase terkuat bagi seseorang yang telah dilanda kesedihan. Pada fase ini dia sudah menerima kenyataan dengan lapang dada. Sudah ada keinginan dan kesadaran untuk melanjutkan hidup.

Pada fase ini lah kita bisa masuk untuk berbicara dan memberikan nasihat. Jangan terlalu keras pada orang yang baru saja menerima kenyataan ini. Karena biasanya fase acceptance dan depresi bisa saja tumpang tindih. Kita harus pintar membedakan dimana kita bisa masuk dan berbicara.

Setiap individu memiliki kepribadian yang unik. Tidak semua dari kita mengalami lima fase di atas saat merasakan kesedihan. Jika kita merasaka  lima fase di atas, waktu yang diperlukan setiap orang juga akan berbeda tergantung individu itu sendiri.

Baca juga: “Qodrat Haunting You 2022”

Editor: Siska
    Bagikan  

Berita Terkait