DEPOSTJOGJA,- Berkendara dengan motor di malam hari tentu membutuhkan kewaspadaan yang ekstra. Cukup membahayakan jika kita tidak bisa fokus atau mengantuk. Namun misal karena shift malam atau pulang kerja malam hari tentu berkendara di gelapnya malam tidak bisa kita hindari.
Untuk itu, harus selalu siap siaga. Selain memperhatikan safety riding, juga wajib membaca tips-tips berikut ini agar bisa terhindar dari hal-hal yang merugikan
Tips berkendara di malam hari
Tips yang pertama yaitu usahakan jangan berkendara sendiri. Misal ketika pulang kerja, ajaklah teman yang memiliki arah yang sama. Ketika berkendara sendiri, biasanya kita memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi karena sepinya malam. Biasanya juga akan mengantuk jika berkendara sendirian.
Lalu, tentukan rute yang aman sebelum melakukan perjalanan pulang atau pergi. Pilihlah jalanan yang ramai. Lebih baik macet-macetan di malam hari daripada menuju jalanan yang sepi. Untuk menghindari kemungkinan jelek yang mungkin terjadi.
Baca juga: Tokoyaki, Cemilan Khas Jepang
Kemudian usahakan menggunakan pakaian yang terang. Jangan berwarna gelap seperti hitam atau yang lainnya. Jika bisa, gunakan jaket yang memiliki reflektor yang bisa memantulkan cahaya. Lalu, memakai helm dengan visor atau kaca yang bening. Helm merupakan pelindung kepala yang perannya sangat vital. Namun banyak helm yang dimodifikasi dan kaca helmnya menjadi warna-warna gelap. Memang tidak masalah ketika digunakan di siang hari. Namun pada malam hari sebaiknya gunakanlah visor atau kaca yang bening agar penglihatan semakin jelas.
Jaga jarak aman, jangan terlalu menempel dengan buntut kendaraan seperti mobil atau motor di bagian depan. Usahakan 3 atau 4 meter agar tidak melakukan pengereman yang mendadak. Sehingga bisa membuat tergelincir atau tertabrak kendaraan yang berada di belakang.
Itulah beberapa saran untuk yang sering berkendara di malam hari. Yang paling penting adalah usahakan untuk tetap fokus. Jika lelah atau mengantuk, jangan memaksakan untuk berkendara.*(RENALDI)
Baca juga: Siapa Pemegang Tahta Terlama Monarki?
