Niat Puasa Senin Kamis dan Keutamaannya

Pendidikan —Senin, 21 Jun 2021 15:05
    Bagikan  
Niat Puasa Senin Kamis dan Keutamaannya
ra

Yogyakarta, Depostjogja

Puasa merupakan salah satu ibadah umat islam yang memiliki arti menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Rasulullah SAW sering melaksanakan puasa senin kamis karena pada hari senin dan kamis seluruh amalan diperiksa oleh Allah SWT seperti di jelaskan dalam sebuah hadist:

“Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari senin dan kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. At Tirmidzi)

Baca: Bahaya! Jika Kamu Menghabiskan Waktu di Rumah

Baca Juga : Resep Acar Bandeng Yang Pernah Juara di Program Televisi Hoki Koki

Niat Puasa Senin

Nawaitu Shauma yaumil itsnaini lillahi ta’ala.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah hari senin karena Allah SWT.”

Niat Puasa Kamis

Nawaitu Shouma Yaumal Khomiisi Sunnatal Lilaahi Ta’aala

Artinya,  “Saya niat puasa hari kamis, sunnah karena Allah ta’ala.

Berikut 4 Keutamaan Puasa Senin Kamis yaitu :  

BACA JUGA : Resep Acar Bandeng Yang Pernah Juara di Program Televisi Hoki Koki

  • Di bukanya pintu surga

“Pintu surga dibuka pada setiap hari senin dan kamis, Setiap hamba yang tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun akan diampuni (pada hari tersebut) Kecuali seseorang yang memiliki permusuhan antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan kepada mereka, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai, akhirkan urusan mereka berdua sampai mereka berdua berdamai,”(HR. Muslim)

  1. Amalan Yang Disukai Rasulullah

Dari Aisyah Radhiallahu anha, ia menjelaskan, bahwa

“Rasulullah sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis”,(HR. Tirmidzi, an-Nasa-I, Ibnu Majah, Imam Ahmad).

Rasulullah juga menjelaskan bahwa beliau berpuasa di kedua hari tersebut seperti terdapat dalam hadist berikut,

“Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari senin dan kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR.At Tirmidzi)

 

Editor: Ajeng
    Bagikan  

Berita Terkait