DEPOSTJOGJA,- Mendengar kata 'Jogjakarta' terbesit makanan khas yang istimewa. Apalagi jika bukan sayur gudeg. Gudeg merupakan olahan buah nangka muda dengan bumbu rempah asli Indonesia. Rasanya manis, gurih, legit dan pas disajikan dengan nasi hangat, sayur krecek atau telur dan ayam.
Penamaan gudeg sendiri berasal dari bahasa Jawa "Hangudeg" yang berarti mengaduk. Hal ini karena cara memasaknya. Santan dan nangka muda diaduk dalam sebuah tungku besar dalam waktu yang cukup lama.
Bukan hanya namanya sendiri yang unik, gudeg ternyata memiliki sejarah asal-usul yang menarik. Gudeg menjadi salah satu makanan paling tua dan hampir sama usianya dengan Kota Jogjakarta.
Pada abad 16, prajurit Mataram membongkar hutan untuk membuka peradaban, yang saat ini berada di Kotagede. Di hutan tersebut mereka menemukan banyak sekali pohon nangka dan pohon kelapa.
Baca juga: “Tragedi Paiton”, 19 Tahun Lalu
Hal itulah yang membuat mereka memasak buah nangka muda dengan kelapa untuk memberi makan para prajurit yang jumlahnya besar. Lambat laun karena rasa gudeg yang enak, akhirnya menjadi konsumsi banyak kalangan tidak hanya prajurit.
Mulai tahun 1970 hingga 1980, Jogjakarta menggalakan kawasan gudeg di Jalan Wijilan. Lokasi tempat gudeg legenda yang jadi khas Jogjakarta.
Sekarang ini, gudeg sudah menjadi makanan yang bisa dinikmati dengan menu lainnya. Seperti tempe, tahu, krecek, ayam dan lainnya. Bahkan ada gudeg dari bunga kelapa atau disebut gudeg manggar.
Dari segi rasa, gudeg juga bukan hanya sekedar manis, namun ada pilihan pedas. Gudeg bisa dijadikan gudeg kering atau gudeg basah dengan kuah yang tentunya nikmat. Namun rasa gudeg asli khas Jogja tetaplah sama. Sangat lekat dengan Kota Jogjakarta. Beberapa yang melegenda adalah Gudeg Yu Djum, Gudeg Mbah Lindu, Gudeg Bu Tinah dan lainya.* (RESTIYAN NINGSIH)
Baca juga: “Malaysia Open 2022”, FajRi Lawan Goh Sze Fei/Nur Izzudin Hari Ini
