Setiap Bunyinya Bertumbalkan Darah, Mitos Gamelan Keramat Pemanggil Arwah

Hiburan —Rabu, 28 Jul 2021 21:11
    Bagikan  
Setiap Bunyinya Bertumbalkan Darah, Mitos Gamelan Keramat Pemanggil Arwah
image/pinterest

YOGYAKARTA, DEPOSTJOGJA 

Gamelan adalah salah satu alat musik tradisonal khas Jawa yang bunyi nya terdengar menenangakan tapi juga mengandung kekuatan magis yang cukup besar.

Tidak sedikit upacara sakral yang di iringi alunan musik gamelan.



Entah itu upacara ke agamaan ataupun upacara pernikahan.

Dari sekian banyak jenis Gamelan ada satu yang membuat saya penasaran yaitu Gamelan Ringkuh geni yang keberadaan nya sering muncul tiba-tiba di tengah acara ruwatan.



Ruwatan adalah salah satu dari berbagai tradisi kejawen yang oleh beberapa masyarakat asli jawa masih dilestarikan hingga saat ini.
Ringkuh Geni sering sekali tiba- tiba muncul dan menjadikan salah satu warga sebagai korban nya.
Konon katanya dahulu ada seorang pemain gamelan terkenal bernama Soekarso.




Keahlian Soekarso dalam memainkan gamelan mendapatkan banyak pujian hingga di kagumi oleh Raja.
Setiap satu bulan sekali biasanya Soekarso akan bermain gamelan di keraton Pandeleman salah satu keraton di Yogyakarta pada zaman dahulu.

namun Naas baginya suatu hari seminggu sebelum dia melakukan pagelaran gamelan nya

Dia melakukan puasa Mati Geni.

Yaitu puasa yang di lakukan tanpa makan minum, berbicara atau bertemu dengan siapapun.

Dan biasanya harus berdiam diri di kamar.


BACA JUGA: Suka Nyemil Buaya, Ini Fakta Ular Purba Terbesar di Dunia Titanoba

Tiba- tiba terjadi sebuah kebakaran besar, Soekarso yang sedang berdiam diri dikamar pun tidak bisa keluar karena takut akan melanggar puasanya itu.

Akhirnya dia hanya berdiam diri memainkan gamelan nya sampai api membakar dia beserta gamelannya.

Seroang anak soekarso yang bernama Cipto, kemudian mengumpulkan gamelan milik bapaknya yang masih utuh meski sudah terbakar, lalu dia memperbaiki gamelan itu dan menyimpannya di sebuah kamar.

Karena dia punya kepercayaan kalau jiwa bapaknya ada dalam gamelan itu setiap malam 1 suro.

Dia mulai memandikan gamelan -gamelan itu dengan darah ayam hitam atau ayam Camani.


image/pinterest


Malam- malam berikutnya sering terdengar suara gamelan dari kamar itu.

BACA JUGA: Leo Messi, Mestinya Tanpa Aral...


Bukannya takut Cipto malah menjadi senang karena yakin kalau arwah bapaknya telah kembali.

Dia pun menamakan Gamelan itu Ringkuh Geni (Lemah kepada api).

Semakin hari Cipto semakin terhipnotis dengan alunan musik dari gamelan ringkuh geni.

Bunyi gamelan membuat dia terpedaya dan seoalah tidak pernah ingin berhenti mendengarnya.


Namun ada hal aneh yang terjadi si gamelan selalu berhenti takala darah yang menempel di gamelan itu menghilang.

Akhirnya karena ingin mendengar suara gamelannya, Cipto hampir setiap hari meneteskan darah pada gamelan itu.

Sampe kemudian dia kehabisan darah ayam untuk di teteskan, dia pun mulai menyayat tangan nya dan meneteskan darah ya sendiri.


Ajaibnya suara gamelan itu justru semakin Indah dan membuat Cipto semakin terobsesi.

Dia mulai sering melukai dirinya untuk meneteskan darahnya pada gamelan, semakin lama luka pun semakin banyak Cipto pun semakin kalap dan mencabik- cabik tubuhnya sendiri sampe akhirnya dia mati.


image/pinterest

BACA JUGA: Membuat Orang Sakit Tapi Sehat Secara Medis, Hati-Hati Misteri Hantu Kiriman

Tanpa ada yang tau gamelan itu menghilang dan mencari tumbal darah untuknya sendiri.

Gamelan itu sering kali muncul tiba-tiba dalam sebuah acara terutama sebuah acara ruwatan untuk mencari tumbal dan mengambil darahnya.

Ke ngerian pun semakin menjadi saat si korban yang mati tubuhnya tercabik-cabik tanpa ada darah setetespun. (NN)

Editor: Rere
    Bagikan  

Berita Terkait