DEPOSTJOGJA,- Ada yang tahu apa itu sate klathak? Dalam Bahasa Jawa, “klathak” berarti kegiatan membakar sate di pembakaran terbuka. Menelusuri berbagai sumber, ternyata pada awalnya, sate tersebut dijual di bawah pohon melinjo, yang buahnya disebut dengan “klatak”. Buah klatak inilah yang banyak berjatuhan di tempat Mbah Ambyah berjualan sate. Pada akhirnya, sate inipun diberi nama “Sate Klatak”.
Sate Klathak sendiri terbuat dari daging kambing cincang yang dibungkus lemak kambing sebelum ditusuk dan dibakar. Uniknya, daging ditusuk bukan menggunakan tusuk kayu, tapi jeruji sepeda. Sate ini jadi makanan favorit Presiden Jokowi.
Baca juga: Saksi Hidup Tragedi Lubang Buaya, Kisah Sukitman dalam Kanal Youtube RJL 5
Soal rasa, jangan ditanya! Kenyal, gurih, manis khas Yogyakarta. Itu yang membuat banyak orang menyukainya. Makanan wajib kala berkunjung ke Yogyakarta. Salah satunya, Sate Klathak Pangestu (asli Jalan Imogiri) di Jalan Kaliurang Km 7,5, Sleman, Yogyakarta. Tempat makan di pinggir jalan dengan suasana sederhana. Sate dibakar dan diolah dengan tungku pembakaran manual menggunakan arang. Semerbak bau bakaran sate memenuhi ruang makan. Menambah selera makan untuk segera menyantapnya.
Harga sate relatif terjangkau, per porsi yang terdiri dari 10 tusuk sekitar Rp28 ribu. Sate Klathak Pangestu juga menjual menu lain seperti tongseng, tengkleng, dan gule. Jangan lupa mampir kala berkunjung ke Yogyakarta!* (TISHA S KANILAH)
Sate klathak.* (FOTO: Istimewa)