Hati-Hati! Bekerja di Akhir Pekan Bisa Meningkatkan Resiko Stres tapi Juga Diabetes

Kesehatan —Jumat, 2 Jul 2021 11:36
    Bagikan  
Hati-Hati!  Bekerja di Akhir Pekan Bisa Meningkatkan Resiko Stres tapi Juga Diabetes
Image/Pinterest

Yogyakarta, Depostjogja

Bekerja di akhir pekan rentan dapat memicu stress akibat terlalu banyaknya tuntutan dan akumulasi beban dalam bekerja. Selain berpengaruh pada kejiwaan, bekerja di akhir pekan juga dapat menurunkan imun tubuh akibat terlalu lelah dalam bekerja. Sehingga badan mudah terserang flu, pegal-pegal, dan sakit kepala.

Ternyata masih banyak loh orang yang harus meluangkan waktu 'weekend' mereka untuk bekerja. Padahal, sebuah studi yang dilakukan Marianna Virtanen dari Institut Kesehatan Kerja Finlandia mengungkapkan bahwa hal ini membuat pekerja rentan mengalami masalah pada pola tidur hingga pola makan.


Nah, inilah yang membuat metabolisme tubuh menurun sehingga mudah terserang penyakit. Pola tidur dan pola makan yang tidak baik, kemudian berdampak pada peningkatan risiko stres, depresi, dan juga diabetes.

Hal ini sebaiknya dihindari. Namun, saat menjadi sangat terpaksa untuk kerja di hari libur, kita juga perlu memerhatikan asupan makanan serta mengimbanginya dengan pola hidup yang sehat.

Rentan Stres dan Sakit

Jangan berbangga diri ketika merasa amat sibuk di hari libur. Bekerja saat akhir pekan justru menjadi pemicu utama stres sebagian besar karyawan. Pikiran yang lelah memang kadang tidak disadari, tapi efeknya cukup berbahaya karena bisa menjadi frustrasi.

Selain menyerang kesehatan mental, berlebihan bekerja juga membuat karyawan lebih mudah sakit secara fisik. Beberapa “sakit” kecil mulai sering mampir, mulai dari flu, badan pegal, hingga sakit kepala. Alih-alih tumpukan pekerjaan selesai, yang ada justru badan dan pikiran tumbang gara-gara memaksakan diri bekerja.

BACA JUGA: Perempat Final Euro 2020 - Prediksi Swiss vs Spanyol

Semakin Workaholic

Mencintai pekerjaan jelas sangat berbeda dengan workaholic. Karyawan yang terlalu workaholic biasanya tidak tahu batasan kapan harus beristirahat dari bekerja. Bahkan, karyawan tersebut seolah tidak punya kehidupan lain selain dunia kerja.

Memaksakan diri bekerja di akhir pekan hanya membuat sifat workaholic makin muncul. Ingat, tidak seharusnya berkarier memiliki porsi waktu hampir 24 jam dalam sehari. Manfaatkan saja waktu libur untuk istirahat atau mengembalikan energi sebelum kerja kembali.

Produktivitas Menurun

Bukannya meningkatkan produktivitas, bekerja di akhir pekan justru dinilai sangat tidak produktif. Meski seseorang merasa sanggup bekerja ketika libur, tetap saja tubuh dan pikiran memberikan sinyal berbeda. Sering kali pekerjaan di akhir pekan tidak bisa dilakukan secara maksimal karena orang tersebut sudah kelelahan.

Selain itu, distraksi di waktu libur pasti lebih banyak. Entah itu godaan bersantai, menonton, hingga banyaknya kegiatan orang rumah. Jadi, sangat tidak disarankan mengisi hari libur dengan bekerja.

Editor: Rere
    Bagikan  

Berita Terkait