DepostJogja,- Wisata pantai menjadi salah satu destinasi yang banyak penggemarnya. Apalagi wilayah Indonesia sebagian besar merupakan perairan dengan jajaran pulau-pulau. Banyak wisata pantai dengan keindahan yang berbeda-beda. Menambah keunikannya, tiap keindahan itu menyimpan cerita berupa mitos ataupun legenda masyarakat nusantara. Berikut ini beberapa mitos yang ada di pantai nusantara.
Baca juga: Jangan Sampai Terlewatkan, Sinopsis Film Horor Indonesia, Jagat Arwah
Patung anak durhaka
Pernahkan kamu mendengar cerita Malin Kundang? Cerita Malin Kundang yang terkenal tak lepas dari kisah lampau Pantai Air Manis di Kota Padang. Pantai ini kental dengan cerita seorang anak durhaka yang dikutuk oleh ibunya menjadi batu. Karena ia tak mengakuinya sebagai orang tua. Mitos yang berkembang sejak lama ini diperkuat dengan adanya sebuah patung yang mirip dengan manusia memohon ampun. Patung itu diyakini sebagai Malin Kundang.
Pantai Selatan sebagai Kekuasaan Nyi Roro Kidul
Kisah yang melegenda ini telah beredar luar dimasyarakat. Pantai selatan seperti Pelabuhan Ratu, Parangtritis, Logending, dan beberapa pantai lainnya diyakini sebagai kekuasaan Ratu Pantai Selatan. Nyi Roro Kidul juga mencerminkan berbagai kisah berbeda dari asal-usulnya, legenda, mitologi, dan kisah turun-temurun. Ia memiliki sebutan lain yaitu Ratu Laut Selatan dan Gusti Kanjeng Ratu Kidul.
Larangan memakai warna hijau
Mitos larangan memakai warna hijau ketika berkunjung ke pantai, masih ada hubungannya dengan Nyi Roro Kidul. Menurut kepercayaan, warna hijau adalah kesayangan Nyi Roro Kidul. Jika melihat gambaran sosoknya, Nyi Roro Kidul terlihat mengenakan baju berwarna hijau.
Larangan berbuat buruk
Watu Bale memiliki mitos yang menyangkut penamaan tempat wisata ini. Konon ada sebuah batu besar di tempat ini sebagai pesanggarahan atau singgahnya orang-orang jaman dahulu. Sehingga memiliki nama Watu Bale.
Itulah sebagian mitos wisata pantai yang ada di Indonesia. Nusantara yang kaya akan budaya dan kekayaan alamnya, memiliki banyak cerita dan masa lalu yang berbeda-beda.
