Galau Kylian Mbappe Incar Posisi "Sultan" Dunia Bola Amir Machmud

Sepak Bola —Rabu, 25 Aug 2021 14:44
    Bagikan  
Galau Kylian Mbappe Incar Posisi
Image/Pinterest

YOGYAKARTA, DEPOSTJOGJA 

Oleh: Amir Machmud NS


SEMUA tahu anak muda itu mengimpikan bermain untuk Real Madrid. Dan, dalam gambaran skema ideal permainan Los Blancos dia akan "menjadi maharaja baru", mengisi singgasana yang sejak tiga tahun lalu ditinggalkan Cristiano Ronaldo.

Anak itu, Kylian Mbappe adalah bintang muda yang sejak lama digadang-gadang menjadi penerus Lionel Messi dan Ronaldo, dua "sultan" yang sebelum ini menguasai kesultanan Barcelona dan Madrid.


Ronaldo sudah dua musim berseragam Juventus, sementara Messi akhirnya malah menyusul Mbappe ke Paris St Germain. Logikanya, PSG akan punya Trio MNM (Messi - Neymar - Mbappe) yang bisa dibayangkan betapa dahsyatnya.

Tiga laga awal PSG di Ligue 1 belum menampilkan trio maut itu. Messi belum dipanggungkan. Neymar juga masih disimpan. Pelatih Mauricio Pochettino tampaknya punya kalkulasi tersendiri untuk memulai skenario tim impian.

Di tengah itu, niat Mbappe untuk bergabung dengan Real Madrid disebut-sebut belum juga surut, walaupun kini Zinedine Zidane -- sosok idola Mbappe -- sudah meninggalkan Santiago Bernabeu.

Pelatih baru Madrid, Carlo Ancelotti bagaimana pun tetap menunggu kemungkinan itu. Menduetkan kapten Karim Benzema dengan Mbappe bakal menghasilkan gelontoran gol yang lebih menjanjikan.

Sebagai tambahan info, Mbappe merasa "terluka" oleh ucapan pemilik PSG, Nasser Al Khelaifi saat penyambutan Leo Messi di Parc des Princes. Kata Nasser, tak ada alasan lagi bagi Mbappe untuk meninggalkan PSG, karena klub telah benar-benar kompetitif seperti yang sejak lama diimpikan sang striker. Tidak ada pilihan lain kecuali menandatangani perpanjangan kontrak yang selesai pada 2023.


Jangan-jangan, dalam gambaran Mbappe, kehadiran Messi malah bakal mempersempit kemungkinan menjadi sosok utama Les Parisiens. Menjadi trio penyerang dengan dua maharaja akan menyulitkannya menjadi penguasa tertinggi.

Spekulasi terkait PSG akhir-akhir ini memang "'gila-gilaan". Apabila Mbappe dilepas ke Madrid, dengan perkiraan harga Rp 2,8 triliun, konon Ronaldo yang menjadi alternatif pengganti. Harga pelepasannya dari Juventus lebih murah, tak sampai Rp 500 miliar.

Apabila perpanjangan kontrak Mbappe tak kunjung beres, pada awal 2022 dia akan berstatus bebas transfer, dan berhak bernegosiasi dengan klub mana pun. Pastilah PSG takkan mau rugi.

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Kamis 26 Agustus 2021, Taurus Menyimpan Moment, Pisces Merasa Kecewa

Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 25 Agustus 2021, Aries Hindari Makanan Berminyak, Libra Sulit Cocok Dengan Orang Lain

Baca juga: Salesman Hebat (parts 4), Strategi Sukses Menjadi Salesman, Mengejar Uang atau Karir di Posisi Puncak


Berbeda dari Neymar

Psikologi keterusikan seperti ini, bedanya, tidak menghinggapi Neymar Junior yang justru menyambut sukacita kehadiran Messi. Selama bermain bersama di Barcelona pada 2013-2017, tidak terjadi sindrom "matahari kembar". Messi berkombinasi dengan "mesra" dan efektif.

Neymar, yang juga dalam antrean menjadi penggeser Messi dan Ronaldo, lebih berpikir tentang pertambahan competitiveness PSG setelah La Pulga meninggalkan Barcelona menuju Paris. Walaupun temperamental, Neymar bukan tipe bintang yang egois.

Padahal, dalam proyeksi objektif, secara teknis, Mbappe dan Neymar akan mendapat tambahan peluang menjadi "sultan" justru dengan topangan Leo Messi yang lebih senior.

Apabila kondisi "gelisah" menghinggapi Mbappe, seperti juga psikologi hubungan dalam tim nasional Prancis dengan sejumlah rekannya menjelang Euro 2020 lalu, bukan tidak mungkin bakal muncul percik disharmoni, betapa pun kecilnya di antara tiga bintang PSG itu.

Mbappe boleh jadi punya karakter dasar impulsif dibandingkan dengan Messi dan Neymar. Sisi inilah yang dalam perjalanannya nanti menjadi bagian dari romantika pekerjaan Mauricio Pochettino dalam mengelola manusia-manusia luar biasa.

Pemain bintang tak jarang punya watak yang mirip seniman. Butuh pendekatan berbeda untuk bisa mengeksplorasi potensi dan kelebihan mereka.

Kylian Mbappe tentu merupakan salah satu "seniman" itu...


-- Amir Machmud NS, wartawan senior, kolumnis sepak bola, dan penulis buku.

Editor: Rere
    Bagikan  

Berita Terkait