Kisah Misteri! Tulang Penghuni Danau Roopkund

Horor —Jumat, 22 Oct 2021 14:06
    Bagikan  
Kisah Misteri! Tulang Penghuni Danau Roopkund
image/ pinterest

DEPOSTJOGJA

Negara bagian Uttarakhand, 350 km dari kota New Delhi, India mempunyai danau yang tak biasa dengan danau yang lainnya. Danau yang berada di Himalaya ini memiliki keanehan yang tak biasa pada saat musim panas.

Danau bernama Roopkund itu mempunyai kisah mistis yang akan terlihat pada saat musim panas tiba dan es sudah mencair.


Kalian akan melihat beberapa tulang belulang di kedalaman dua meter. Selama perang dunia kedua, disebuah lembah terpencil yang jauh dari pegunungan Himalaya, seorang penjaga hutan di India yang bernama Hari Kishan Madhwal membuat sebuah penemuan yang tak lazim.

Pada saat ketinggian 4.800 meter, Hari Kishan Madhwal menemukan danau kecil dengan sesuatu yang aneh di bawah air jernih.

Ternyata, danau tersebut dipenuhi dengan kerangka tulang manusia. Dia telah menemukan Danau Roopkund atau yang sering dikenal dengan Skeleton Lake.

Lebih dari 300 tulang manusia ada di dasar danau Roopkund. Karena keanehan danau ini, masyarakat setempat juga sering menjulukinya sebagai Mystery Lake atau danau misteri.

Baca juga: Menikmati Indahnya Pantai Sepanjang yang Dikenal Sebagai Kuta Tempo Dulu

Baca juga: Jelang Hari Santri, Ganjar Sangat Rindu Menggelar Jateng Bershalawat

Di danau ini kalian dapat melihat seperti kerangka, rambut, kuku, tombak, pisau, besi, artefak kayu, pakaian, perhiasan di danau ini. Bahkan ada beberapa kerangka yang masih memiliki daging.


Pada tahun 2004, dilakukan ekspedisi yang melibatkan ilmuwan India dengan beberapa orang dari Benua Eropa. Para ilmuwan melakukan perjalanan ke danau untuk mengambil sampel dan melakukan penyelidikan.

Hasil dari penelitian tersebut diberikan ke Unit Akselerator Radiocarbo di University Oxford, Inggris. Bahwa hasilnya kerangka tersebut sudah berumur lebih dari 850 masehi.

Image : pinterest

Beberapa Masyarakat disana  menyimpulkan bahwa, sisa kerangka itu milik tentara India kuno yang sedang kembali melintasi pegunungan dari pertempuran.

Yang lainnya mengatakan, mereka adalah korban dari wabah penyakit. Badai hujan es yang ekstrem juga dipersalahkan.

Sebuah lagu rakyat menyenandungkan kisah sekelompok orang tak beradab yang berjalan di dekat kuil Dewi Nanda Devi dalam ajaran Hindu di pegunungan Himalaya.

Baca juga: Menikmati Indahnya Pantai Sepanjang yang Dikenal Sebagai Kuta Tempo Dulu

Baca juga: Jelang Hari Santri, Ganjar Sangat Rindu Menggelar Jateng Bershalawat

Baca juga: Desa Banyumulek Lombok, Membuat Kerajinan Gerabah


Marah dengan perilaku mereka, sang dewi diceritakan melempar bola keras - sekeras besi - kepada sekelompok orang itu. Meski 'hanya' sebuah lagu rakyat, beberapa tulang yang diselidiki memang memiliki tanda-tanda trauma karena tertumbuk benda padat bulat.

Sejauh ini belum ada senjata ditemukan di sana namun ada perhiasan dan pakaian-pakaian religius. Beberapa orang juga menampik bahwa itu adalah korban wabah karena berdasarkan penyelidikan, kerangka yang terdiri atas campuran pria, wanita dan anak-anak itu dalam keadaan sehat.

Untuk itu, para peneliti sejauh ini menyimpulkan bahwa kerangka-kerangka itu kemungkinan sisa-sisa belulang para peziarah asal Asia Selatan yang wafat di Abad 9.

Danau Roopkund dikenal sebagai danau misteri yang dikelilingi oleh gletser bertabur batu dan dipenuhi dengan salju.

Untuk melakukan perjalanan ke danau Roopkund ini yang berada di ketinggian 5.029 meter diatas permukaan laut, para pendaki harus melakukan perjalanan tiga sampai empat hari dari Gwaldum di distrik Chamoli, India.

Sampai detik ini, Danau Roopkund atau dikenal dengan Skeleton Lake masih menjadi misteri…. (Zn)

Tulisan diatas belum dipastikan kebenarannya dan pembaca agar dapat mengambil hikmah dari semua kejadian , dimohon tidak mengikuti hal yg menyebabkan menyesatkan dan menimbulkan kerugian , semua tulisan diatas sekedar fiksi belaka.

Baca juga: Menikmati Indahnya Pantai Sepanjang yang Dikenal Sebagai Kuta Tempo Dulu

Baca juga: Jelang Hari Santri, Ganjar Sangat Rindu Menggelar Jateng Bershalawat



Editor: Rere
    Bagikan  

Berita Terkait