YOGYAKARTA
Oleh: Amir Machmud NS
KHUSYUK MENYIMAK SEMESTA
sempatkah khusyukmu menyimak alam
di semesta percandian
ia selalu berendah adab
dari ruap takabur manusia
angin, badai, air, banjir
tak kalian rasakankah
alam menandai dengan ayat-ayat awal
dan mungkin baru awal
dan bahkan Sambarabudara
dan bahkan candi Syiwa
pernah terhempas mahapralaya
tak jengahkah manusia bersipongah
dengan rona ketakaburan
dengan wajah kekuasaan
kepada alam kepada sesama?
(2021)
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Minggu 12 September 2021, Aquarius Hari Bahagia, Virgo Memberikan yang Terbaik
Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 11 September 2021, Cancer Lebih Cuek, Leo Jangan Sampai Salah Langkah
DI GERBANG CINTA SAMBARABUDARA
kutunggu kau di swargabumi
di gerbang Sambarabudara
dengan cinta menyapa
datanglah dengan sepenuh rasa
rindu kan menemu muara
kusambut kau di altar cahaya
Magelang membuka tangan
inilah pusat kebudayaan
bukankah kalian selalu bicara
tentang mahakarya
: di sini tahtanya
pastikan kalian paham
tentang Jinalaya Buddha
tentang anggitan Empu Gunadarma
abadi terprasasti di sini
takkan pikiran ke mana-mana
mengembarakan perjalanan
kau pastikanlah
: Borobudur itu Magelang
Magelang itu Borobudur
bukan imaji yang tertidur.
(2021)
Baca juga: Aneka Resep Buah Pisang Lezat
Baca juga: Resep Makanan Mie Goreng Jawa Rumahan
EKSOTIKA RAKSASA HITAM
kemarau atau basah
tak juga sirna resah
memandang ke ketinggian
eksotika raksasa hitam
segagah itu Candi Barong
menguasai bebukit hijau
: tak tergetarkah nyali
menimang ketakjuban
seonggok besar warisan
dari masa silam yang gemilang
bersijingkit kutinggalkan bukit
saat sisa senja mengingatkan
sejarah tak berhenti hanya di sini.
(2021)
Baca juga: Resep Makanan Donat Tanpa Telur Mudah di Rumah
Baca juga: Nomor Punggung: antara Ikon dan Angka Keramat
DI SISA EMBUN
sisa hujan masih melekat
di relief-relief basah
tak kalian sadarikah itu sejarah?
tetumpuk batu saling bersandar
menyaksi hidup dari zaman ke zaman
tak kalian pahamikah itu sejarah?
negeri ini membutuhkan candi-candi
untuk menyusun bukti bakti
yang tak terbuang oleh masa
tak kalian lihatkah itu
sebagai pesan masa lalu
untuk masa depan yang tak terbayangkan
sisa embun merawat kesejukan
di batu-batu, arca, relief, dan kehijauan
dan kita meraih makna tak terperkirakan.
(2021)
-- Puisi-puisi di atas dinukil dari antologi "Dari Perasaban Gunadarma" yang siap untuk diterbitkan. Logi kedua "Percakapan dengan Candi" ini merupakan bagian dari sejumlah antologi Amir Machmud NS yang puisi-puisinya tersebar di berbagai media dan antologi bersama.