Kasus HIV di Jogja Semakin Meningkat Tinggi

News —Jumat, 27 Jan 2023 10:37
    Bagikan  
Kasus HIV di Jogja Semakin  Meningkat Tinggi
ilustrasi (Pinterest)

DepostJogja,-Dari data menyebutkan kasus HIV Aids di Jogja masih tinggi. Stigma negatif masyarakat terhadap ODHA juga menjadikan banyak kasus HIV/AIDS tidak terdeteksi, sebab banyak yang tidak melaporkan.

Dalam penanggulangan HIV/AIDS ini, pihaknya juga berpegang pada three zero HIV/AIDS 2030. Yakni zero infeksi baru HIV, zero kematian terkait HIV/AIDS, dan zero stigma-diskriminasi.

"Masih ada stigma di masyarakat. Target ending AIDS, kita targetkan tidak boleh ada diskriminasi dengan upaya-upaya yang kita lakukan. Selama masih ada HIV/AIDS, maka masih ada stigma, maka harus zero HIV/AIDS baru agar tidak ada stigma," kata Riswanto, Sekretaris Komisi Perlindungan Aids (KPA) DIY. Dilansir dari laman ayoyogya.com

KPA DIY menyebut, deteksi atau penemuan kasus HIV/AIDS dilakukan secara aktif melalui screening. Screening ini juga dilakukan untuk penanganan dan penanggulangan kasus HIV/AIDS di DIY.

Screening dilakukan mengingat tingginya kasus HIV/AIDS yang tercatat oleh KPA DIY. Setidaknya, kasus baru yang muncul per tahunnya di DIY mencapai rata-rata 500 kasus, dengan kasus kumulatif hingga 2022 sebanyak 6.377 kasus.

Baca juga: Ada Apa Dengan Tanggal 28?, Para Player Mobile Legends Wajib Simak

"Penemuan kasus secara aktif dengan screening dilakukan," kata Riswanto kepada Republika belum lama ini.
Sasaran screening dilakukan utamanya kepada populasi kunci, yakni mereka yang rawan menularkan HIV/AIDS. Seperti waria, lelaki seks dengan lelaki (LSL), wanita pekerja seks (WPS), dan pengguna napza suntik (penasun).

"Sasarannya misalnya kita screening di kecamatan A di desa B, di sana itu ada orang yang sekarang HIV/AIDS. Lantas kita mengedukasi mereka, maka layanan screening ini kita mengadakan di daerah itu untuk mendeteksi kemungkinan kasus (baru) lainnya," ujar Riswanto.

Jika ditemukan kasus positif HIV/AIDS saat screening, maka akan langsung ditangani. Riswanto pun menyebut bahwa seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di DIY sudah bisa melayani kasus HIV/AIDS.

"Mereka (yang positif) kita titipkan (di fasyankes), mereka akan langsung ditangani dan obatnya gratis," lanjutnya seperti yang disampaikan kepada Republika.
Tidak hanya itu, edukasi terkait HIV/AIDS ini juga dilakukan dengan sasaran utama yang juga kepada populasi kunci. Termasuk ke masyarakat, mengingat masih adanya stigma negatif terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA). *Rin

Baca juga: Lirik Viral Film Upin-Ipin, Lagu Aiya Cik Siti

Editor: Ririn
    Bagikan  

Berita Terkait