Mengenal Keunikan Candi Abang

Wisata —Rabu, 26 May 2021 08:52
    Bagikan  
Mengenal Keunikan Candi Abang
foto| Istimewa

YOGYAKARTA, DEPOSTJOGJA

Lokasi Candi Abang

Ketika mendengar Candi Abang Pasti Kita akan bertanya dimana lokasinya, karena banyak dari kita yang kurang familiar dengan Candi yang satu ini. Candi Abang merupakan salah satu candi Hindu yang berlokasi di Kabupaten Sleman, tepatnya berada di Dusun Sentonorejo, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Dilansir dari wikipedia.org Candi Abang dibangun sekitar abad ke-9 sampai ke-10, jika kita bandingkan dengan candi-candi yang dibangun pada masanya, Candi Abang adalah candi termuda.

Bentuknya Piramida

Candi Abang memiliki bentuk layaknya Piramida, dan dinamakan "Candi Abang" karena bangunannya terbuat dari bata merah. Jika kita memasuki areal candi dari jauh candi ini tampak seperti gundukan tanah atau menyerupai bukit kecil. Seperti bangunan candi pada umumnya, Candi Abang dibangun di atas bukit namun keunikannya candi menggunakan bata merah bukan batu andesit seperti candi-candi yang kita ketahui. Bentuk candi memang sudah tidak berbentuk sempurna, namun tidak mengurangi ke eksotisan dan keunikannya, walau yang tersisa adalah bata merah dibeberapa titik bukit ini. Karena gundukan jika musim hujan akan ditumbuhi rumput nan menghijau, sedang jika musim kemarau akan terlihat tanah yang memerah.

Yoni Penanda Candi Hindu

Dilokasi candi berdiri ditemukan arca dan sebuah Yoni lambang Dewa Siwa yang menjadi penanda bahwa Candi Abang merupakan peninggalan Agama Hindu. Yoni ini berbentuk heksagon atau persegi delapan tidak segi empat seperti Yoni dibeberapa candi dan pada setiap sisinya berukuran sekitar 15cm. Untuk ukuran alas Candi Abang diperkirakan 36 x 34 meter sedangkan tinggi belum bisa diperkirakan. Selain itu pada sisi selatan candi ada batu yang mirip dengan kodok, sehingga masyarakat menamai batu ini dengan "Batu Kodok" namun tidak ada penjelasan yg akurat mengenai keberadaan batu kodok tersebut.

BACA JUGA: Pesona Dibalik Kemegahan Objek Wisata Ratu Boko

Mitos Masyarakat Tentang Candi Abang

Masyarakat sekitar candi mempercayai bahwa Candi Abang dijaga oleh makhluk halus yang dihormati serta dikenal dengan nama Kyai Jagal, dilansir dari Perpusnas.go.id. Pada masa Jepang banyak masyarakat yang berlindung di candi ini karena percaya bahwa kyai jagal akan melindungi mereka. Maka ada kisah sebongkah emas seukuran kepala kerbau yang berada di dalam Candi Abang, namun semua hanya tinggal cerita karena tidak ada seorangpun yang berani membuktikan. Makanya banyak mitos tentang harta Karun dan pesugihan yang dikaitkan dengan Candi Abang.

Keunikan Lain Candi Abang
Batu andesit yang digunakan membangun candi haruslah yang terpendam dan untuk mendapatkan harus ditambang. Batu andesit inilah yang nantinya ditatah dan disusun saling mengunci. Namun selain batu andesit ada juga bata merah sebagai bahan pembuatan candi. Nah inilah letak ciri khas dan perbedaannya, candi-candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta pada umumnya terbuat dari batu andesit, sedang di Jawa Timur terbuat dari Bata Merah. Jika kita cermati batu andesit akan bertahan lama meski sudah bertahun-tahun berkubur namun saat ditemukan masih berbentuk dan utuh walau ada beberapa yang tidak sempurna. Jika kita bandingkan dengan peninggalan Majapahit yang banyak ditemukan terutama daerah Jawa Timur yang umumnya terbuat dari bata merah agak kesulitan untuk mengurai karena sudah tidak berbentuk atau reruntuhan. Maka itu sebabnya Candi Abang menarik karena tidak lazim jika ada candi berbahan bata merah yang terletak di Jawa bagian Tengah tepatnya di Yogyakarta.

Jika Ingin Berkunjung

Jika berminat mengunjungi Candi Abang anda bisa menuju Kecamatan Prambanan, lalu cari jalan menuju Piyungan, tepatnya di KM 8 akan ada papan penunjuk arah Candi Abang dan Gua Sentono. Aksen jalan bagus bisa dilalui kendaraan roda empat sampai disana, namun untuk mencapai puncak bukit anda harus berjalan kaki. Untuk anda yang ingin menikmati suasana sejuk dan nyaman bisa berkunjung pagi hari sambil jogging atau bersepeda, nawun suasana sore menuju senja sangat eksotis dan indah saat matahari kembali ke peraduannya. (RB)

Editor: Putri
    Bagikan  

Berita Terkait